Konsep Wisata Halal dan Destinasinya di Indonesia
Oleh Admin | Selasa, 07 Mei 2024 08:01 | 717 kali
Trivia
Travelovers - Wisata halal, merupakan konsep liburan yang menjadi fokus penting bagi Kementerian Pariwisata sejak 2015. Ini disebabkan oleh potensi besar yang dimilikinya untuk dapat ditingkatkan hingga skala global.
Dalam mengembangkan konsep ini, penting untuk memastikan ketersediaan makanan dan minuman yang halal. Selain itu, fasilitas untuk ibadah yang memadai, lingkungan yang bebas dari kegiatan yang bertentangan dengan prinsip halal. Terlebih lagi, pengelola menyediakan area rekreasi yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan. Selain itu, penginapan juga harus mematuhi prinsip-prinsip Islam untuk menarik wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.
Saat ini, beberapa wilayah telah mengadopsi konsep ini karena dianggap memiliki potensi yang menjanjikan di masa depan. Mari kita lihat daerah mana saja yang menjadi tujuan wisata halal dalam diskusi berikut.
Konsep Wisata Halal
Global Muslim Travel Index (GMTI) yang memberi peringkat negara-negara berdasarkan kinerja mereka di pasar perjalanan muslim dalam laporannya pada 2019, memprediksi bahwa akan ada sekitar 230 juta wisatawan muslim pada tahun 2028 mendatang. Dimana hal ini menjadi potensi besar Indonesia dalam mengembangkan sektor wisata halal.
Menurut Kemenparekraf, wisata halal merupakan penyediaan fasilitas tambahan, atraksi, dan kemudahan akses yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan, pengalaman, dan preferensi wisatawan Muslim. Sementara itu, menurut Kementerian Agama (Kemenag), wisata halal merujuk pada penyediaan fasilitas agar wisatawan Muslim dapat menjalankan kewajiban syariatnya saat berada di lokasi wisata tersebut.
Di Indonesia, pengembangan wisata halal dapat diterapkan dengan memerhatikan beberapa aspek berikut:
- Pengembangan destinasi ramah keluarga dengan upaya untuk menjamin bahwa kawasan wisata tidak menyajikan makanan atau minuman beralkohol, dan menyediakan pemisahan antara perempuan dan laki-laki di tempat umum.
- Pengembangan layanan dan fasilitas untuk menyediakan tempat ibadah bagi umat Muslim yang dekat dengan destinasi wisata, serta fasilitas penunjang selama Ramadan. Ini mencakup hotel syariah, penjadwalan wisata yang memperhitungkan waktu ibadah, penyediaan makanan dan minuman bersertifikasi halal, dan toilet dengan fasilitas air bersih.
- Pemberian tanda sertifikasi halal MUI di setiap fasilitas wisata untuk meningkatkan rasa aman dan kenyamanan wisatawan.
Dalam praktiknya, Kemenpar telah bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Syariah Nasional (DSN), dan Lembaga Sertifikasi Bisnis (LSU) dalam pengembangan konsep wisata halal di Indonesia.
Destinasi Wisata Halal di Indonesia
Berikut ini adalah beberapa daerah di Indonesia yang mulai menerapkan konsep ini yaitu:
Lombok
Lombok telah lama menerapkan konsep wisata halal, dengan sejumlah destinasi dan akomodasi tur yang telah mengadopsi model ini dalam layanannya. Pencapaian yang signifikan adalah penghargaan sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia dalam ajang World Halal Travel Awards 2015 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Bahkan pada tahun 2019, Global Muslim Travel Index (GMTI) memberikan nilai 76 untuk kualitas layanan komunikasi di Lombok.
Aceh
Aceh telah memperoleh penghargaan sebagai Bandara Terbaik Dunia untuk Wisatawan Halal dan Destinasi Budaya Halal Terbaik Dunia dari World Halal Tourism Award pada tahun 2016. Selain itu, Aceh juga memiliki beragam destinasi wisata yang memiliki nuansa Islami yang menarik bagi para pengunjung.
Kepulauan Riau
Kepulauan Riau memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata yang ramah bagi wisatawan Muslim di Indonesia. Salah satu contoh destinasi halal di Kepulauan Riau adalah Masjid Sultan Kepulauan Riau di Pulau Penyengat, yang menjadi landmark terkenal di wilayah tersebut.
Jakarta
Pada tahun 2016, Jakarta meraih penghargaan sebagai Operator Hajj & Umrah Terbaik Dunia dalam World Halal Tourism Award. Prestasi ini didukung oleh fasilitas yang ramah Muslim yang lengkap, termasuk hotel dengan sertifikasi halal dan tempat ibadah yang memadai, yang membuatnya menjadi destinasi yang ramah bagi Muslim. Jakarta juga kaya akan situs-situs warisan Islam dan atraksi ramah Muslim yang membuatnya sesuai dengan konsep wisata halal.
Sumatra Barat
Sumatra Barat telah meraih beberapa prestasi bergengsi dalam World Halal Tourism Award 2016. Tidak kurang dari tiga penghargaan berhasil diraih, termasuk sebagai Destinasi Halal Terbaik Dunia, Operator Tur Halal Terbaik Dunia, dan Destinasi Kuliner Halal Terbaik Dunia. Dengan pencapaian ini, Sumatra Barat menunjukkan potensi besar dalam pengembangan wisata halal di Indonesia.
Jawa Barat
Kota Bandung, Jawa Barat, menekankan pentingnya kuliner berlisensi halal, industri fashion, dan tempat ibadah untuk wisata religi. Beberapa masjid terkenal yang patut dikunjungi termasuk Masjid Raya Bandung di Jalan Asia Afrika, Masjid Al Jabar di Gede Bage Bandung, dan Masjid Al Irsyad di Kota Baru Parahyangan.
Selain Bandung, kawasan lain di Jawa Barat juga menawarkan beragam destinasi halal, seperti Keraton Kesepuhan di Cirebon.
Daerah Istimewa Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak bangunan bersejarah yang berasal dari zaman kerajaan Islam, seperti Kasultanan Yogyakarta yang merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Islam di masa lampau. Selain itu, Yogyakarta memiliki potensi wisata halal yang meliputi Kampung Kauman dan Masjid Gedhe Kauman, yang didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1773.
Dengan potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia, pengembangan konsep ini diharapkan akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi industri pariwisata. Dengan menyediakan pengalaman liburan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, Indonesia dapat menjadi salah satu destinasi liburan halal terkemuka di dunia.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Admin PT. Gemilang Media Wisatama Telepon 0812-4960-5055, info@travelxism.com
JRC Techno Team & Andromeda Pandu S | Travelxism STIP Batch 6