Saat mendengar kata “Gudeg” pasti yang lekat di pikiran adalah kuliner khas Yogyakarta berupa olahan nangka yang rasanya manis, Namun ternyata Gudeg tidak hanya dibuat dengan olahan nangka. Salah satu alternatif bahan pembuatan gudeg adalah manggar atau bunga kelapa. Bukan hanya daging dan air kelapa, Siapa sangka bunga kelapa juga dapat dikonsumsi.

Konon katanya, justru Gudeg Manggar inilah yang menjadi hidangan favorit para raja zaman dahulu. Resep gudeg manggar sendiri sudah ada sejak 500 tahun yang lalu yang racikannya diciptakan oleh Putri Pembayun yang merupakan putri dari Panembahan Senopati, pendiri sekaligus sultan pertama Kerajaan Mataram Islam. 

Gudeg Manggar juga menjadi lambang perlawanan rakyat kepada pemerintah yang saat itu lebih memihak penjajah.

Berbeda dengan rasa gudeg nangka yang bercita rasa manis, Gudeg Manggar memiliki rasa manis namun juga relatif gurih. Sehingga rasa dari Gudeg Manggar ini tidak manis pekat. Tekstur Gudeg Manggar sendiri renyah dan berserat.

Bagian bunga kelapa yang digunakan untuk pembuatan Gudeg Manggar sendiri adalah bagian putik yang panjang menjulang. 

Dalam proses pembuatannya bisa memakan waktu 18 hingga 36 jam untuk mendapatkan tekstur manggar yang empuk.

Hidangan spesial kalangan raja zaman dahulu ini sekarang dengan mudah dikonsumsi oleh siapapun. Sudah banyak yang menyajikan hidangan Gudeg Manggar sebagai menu dalam rumah makan, restoran, hingga jajanan kaki lima di Kota Yogyakarta dan sekitarnya.

Dihidangkan bersama berbagai menu pelengkap lainnya seperti, telur hingga daging, harga yang ditawarkan untuk seporsi Gudeg Manggar adalah kisaran 20 hingga 40 ribu rupiah.

Nitasya Nubaila Musbirohah | STIP Batch 3 | Universitas Telkom Bandung