Dinas Perpustakaan & Arsip DIY, melalui Diorama Arsip Jogja memberikan layanan berupa tampilan arsip sejarah yang dikemas dalam rangkaian museum tour. Selama 90 menit perjalanan, Travelovers akan disajikan berbagai arsip sejarah dari mulai era Panembahan Senopati hingga era terkini.
Adapun arsip sejarah yang ditampilkan berupa arsip tekstual, arsip visual, hingga arsip lisan dari rekaman terdahulu. Arsip-arsip tersebut bersumber dari koleksi Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY, lembaga arsip negara dan swasta baik dalam dan luar negeri, hingga arsip pribadi perorangan.
Total ada 18 ruangan yang menjadi rute perjalanan tour ini, mencakup seluruh perjalanan peristiwa sejarah yang terjadi di Yogyakarta. Dari sejarah terbentuknya Yogyakarta, silsilah keraton Hadiningrat, masa penjajahan koloni, peran Yogyakarta dalam kemerdakaan Negara Indonesia, aksi massa tahun 1998, hingga peristiwa bencana alam yang pernah menimpa Yogyakarta.
Menariknya, arsip yang ditampilkan ini sudah dikemas secara apik dan menarik jauh dari kata kuno dan monoton dengan mengembangkan teknologi digitalisasi, yakni berupa movie clip, gambar 3D, hingga teknologi AR pada aplikasi Augmented Reality yang bisa digunakan untuk scanning barcode pada arsip, sehingga arsip tersebut dapat diakses di layar handphone Travelovers dalam bentuk gambar bergerak maupun animasi.
Di ruangan sejarah keraton, Travelovers diperlihatkan movie clip kegiatan para raja dan penduduk keraton pada kala itu. Sedangkan pada ruangan kisah bencana alam Yogyakarta, Travelovers diperlihatkan bagaimana kronologi terjadinya bencana alam yang menimpa Yogyakarta, lengkap dengan ambience dan arsitektur ruangan yang dirancang seolah-olah Travelovers berada di waktu dan tempat kejadian.
Rangkaian tour ini ditutup dengan tayangan berisi langkah “pulih” Yogyakarta untuk kembali bangkit menjadi kota yang syarat akan budaya, kaya destinasi wisata, dan mulia dengan julukan “Kota Pelajar”.
Diorama Arsip Jogja melayani layanan kunjungan museum tour pada hari Selasa hingga Minggu. Jadwal kunjungan museum tour pun dibagi dalam sesi berbeda dengan durasi 90 menit, dan berurutan dari ruang satu ke ruang lainnya. Pengunjung dapat mengakses info lengkap dan melakukan reservasi di laman www.arsipjogja.id, untuk saat ini belum ada tarif retribusi yang berlaku untuk tiket masuk Diorama karena masih dalam masa public test.
Harapannya, melalui Diorama Arsip Jogja ini para masyarakat dapat memetik pelajaran dari sejarah yang ditampilkan dan tidak melupakan sejarah panjang perjalanan yang dilewati nenek moyang hingga menjadi kota makmur seperti sekarang.
Jadi, sudah siapkah Diorama Arsip Jogja masuk ke list kunjungan destinasi wisata Travelovers selanjutnya?
Nitasya Nubaila | STIP Batch 3 | Universitas Telkom Bandung